Selasa, 10 Januari 2012

Menceritakan Kembali


Bumi manusia
Orang memanggilnya : Minke, seorang siswa H.B.S yang belum juga menemukan arti namanya di akmus bahasa manapun, terakhir dia tahu makna yang terkandung pada namanya ketika teringat bagaimana guru E.L.S yang megucapkan nama itu pertama kali dengan wajah penuh amarah dan benci lantaran Minke ricuh sendiri saat pelajarannya.
Ilmu pengetahuan telah banyak memberi wawasan pada Minke, dan membuat pribadinya agak berbeda dari sebangsanya pada umumnya. Ia mencintai ilmu pengetahuan, mencintai teknologi. Karena dengan teknologi, akhirnya ia bisa melihat potret seorang dara cantik, kaya, berkuasa Ratu willhelma yang berada jauh bermil-mil kilo darinya. Tak pernah berani ia ungkapkan perasaan kagum pada dara itu, takut di tertawakan teman-temannya dan takut dianggap gila.
Minke, di kenal temannya Robert Surhoof, sebagai philogynik. Maka, di tantanglah Minke untuk datang bersamanya ke rumah teman Robert Surhoof di Wonokromo untuk membuktikan seberapa Minke bisa menaklukkan wanita. Minke enggan melayani tapi akhirnyapun ia tak bersikeras menolak. Takut diperolok pengecut oleh Robert Surhoof. Dan dokar itu membelok melewati papan nama Boederij Buitenzorg , langsung menuju ke tangga depan rumah. Di sambut seorang pemuda menuruni anak tangga, Robert Mallema namanya. Robert Mallema tampak angkuh melihat Minke yang tanpa nama keluarga di belakang namanya. Tapi, ia ulurkan tangan pula akhirnya, berkenalan. Berdiri seorang gadis berkulit putih, halus, berwajah eropa, dan gadis itulah yang dimaksud Robert Surhoof , gadis yang cantiknya menandingi Ratu Willhelma. Hidup, dari tanah dan daging. Bukan sekedar gambar yang biasa diandai-andaikan oleh Minke. Annelies Mallema namanya. Kedua Robert segera saja terlibat dalam percakapan sepak bola, sedangkan Minke dan Annelies tak begitu tertarik pada dunia bola, jadilah mereka memisahkan diri dari dua Robert. Minke diajaknya jalan-jalan keliling rumah, dan dikenalkan pada mamanya. Nyai Ontosoroh, gundik dari tuan Mallema. Gundik yang teramat banyak pengetahuannya tentang Eropa. Bahkan siswa H.B.S sepertinya pun dibuat kelabakan ketika berbincang dan itu sunnguh mengagumkan bagi Minke, kemudian Annelies menagajaknya keliling perkebunan, keliling sawah, dan keliling peternakan dengan berkuda, gadis sekecil Annelies yang tak sampai lulus sekolah E.L.S sudah begitu banyaknya mengeluarkan jerih payah untuk perusahaan Boederij Buitenzorg. Semakin akrab saja mereka, Minke tak lagi segan memuji, dan jalan-jalan itu berakhir dengan kecupan Minke dipipi Annelies tanpa Annelies duga. Annelies marah, tapi dalam hatinya berbunga-bunga juga dan ia ceritakan pada mamanya. Makan malam telah terhidang, semua makan dengan tenang, kemudia datang seorang yang tinggi besar, ialah Tuan Mallema yang mengacaukan acara makan malam itu. Terakhir Minke pulang dengan Robert Surhoof menggunakan bendi yang sama seperti ketika ia datang. Sebelum bendi berjalan, ditagih oleh seorang Ibu yang anaknya telah di cium Minke, untuk mencium anaknya lagi di depannya. Untuk kedua kalinya, Minke mencium pipi Annelies.
Begitu kagumnya Minke dengan keluarga seorang Nyai yang aneh itu. Nyai yang pandai menggenggam hati, Nyai dengan anak laki-lakinya yang mempunyai lirikan tajam, juga Nyai dengan anak gadisnya yang memikat. Dikemudian hari datang surat dari Nyai, mengatakan kalau Ia dan anak gadisnya mengharap ia bisa datang lagi, untuk tinggal disana, di Wonokromo.
Annelies sakit, Annelies jatuh hati pada Minke, dan kedatangan Minke disisinyalah yang akhirnya membuat Annelies berangsur sembuh dan dapat bekerja kembali, dari Annelies di dapatnya informasi tentang latar belakang keluarga Nyai Ontosoroh yang di panggilnya mama, sebelum menjadi gundik. Seorang Sanikem menjadi gundik demi jabatan seorang Ayah. Dan teramat benci Nyai Ontososroh pada keluarganya itu, tak diduga ia dapatkan tuan yang baik, yang menjadi suami serta guru baginya,(...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar